loading...
Bupati dari Pandeglang, Irna Narulita disorot oleh karena membeli mobil dinas dengan merk Land Cruiser Prado seharga Rp1,9 miliar.
Suaminya, yang merupakan mantan Bupati Pandeglang, Dimyati Natakusumah, mengatakan kalau spesifikasi mobil diperlukan karena kondisi geografis.
"Pandeglang itu tidak seperti di Jakarta sehingga diperlukan mobil 4WD, termasuk untuk tamu yang kadang-kadang pakai heli, pakai sedan. Tapi itu mobil rakyat. Itu mobil nggak jadi milik (pribadi), itu mobil rakyat, fasilitas," tegas Dimyati.
Dimyati mengatakan bila mobil itu sudah sesuai dengan standar yang diatur dalam Permenkeu Nomor 76/PMK.06/2015.
"Karena di peraturannya itu cc, aturannya 3.500 cc. Speknya sama, kalau melebihi cc yang ditentukan, saya kan membuat peraturan UU, waktu membuat UU begitu, jelas aturannya. Masalah harga mobil, disesuaikan dengan mobilnya. Kan yang ditentukan bukan nilainya, tapi cc-nya," ungkapnya.
Pria yang saat ini maju sebagai caleg dari PKS ini mengatakan kalau sebenarnya bisa saja pengadaan dilakukan dengan harga yang rendah, tetapi Ia memastikan kalau mobilnya digunakan untuk keperluan dinas.
"Sebetulnya bisa seperti Fortuner. Mobil itu sebagai fasilitas dan tidak hanya digunakan Bu Irna, tapi untuk tamu negara. Banyaklah. Sehingga diperlukan kendaraan. Memang harganya mahal, kalau lihat di media Rp 1,9 miliar. Kalau lihat harganya terlalu tinggi sih, tapi sudah dibeli. Yang penting tidak boleh jadi milik sendiri, karena ini mobil pemerintah, mobil rakyat," tegas Dimyati.
from Berita Tanpa Bumbu https://ift.tt/2Uwommd
Suaminya, yang merupakan mantan Bupati Pandeglang, Dimyati Natakusumah, mengatakan kalau spesifikasi mobil diperlukan karena kondisi geografis.
"Pandeglang itu tidak seperti di Jakarta sehingga diperlukan mobil 4WD, termasuk untuk tamu yang kadang-kadang pakai heli, pakai sedan. Tapi itu mobil rakyat. Itu mobil nggak jadi milik (pribadi), itu mobil rakyat, fasilitas," tegas Dimyati.
Dimyati mengatakan bila mobil itu sudah sesuai dengan standar yang diatur dalam Permenkeu Nomor 76/PMK.06/2015.
"Karena di peraturannya itu cc, aturannya 3.500 cc. Speknya sama, kalau melebihi cc yang ditentukan, saya kan membuat peraturan UU, waktu membuat UU begitu, jelas aturannya. Masalah harga mobil, disesuaikan dengan mobilnya. Kan yang ditentukan bukan nilainya, tapi cc-nya," ungkapnya.
Pria yang saat ini maju sebagai caleg dari PKS ini mengatakan kalau sebenarnya bisa saja pengadaan dilakukan dengan harga yang rendah, tetapi Ia memastikan kalau mobilnya digunakan untuk keperluan dinas.
"Sebetulnya bisa seperti Fortuner. Mobil itu sebagai fasilitas dan tidak hanya digunakan Bu Irna, tapi untuk tamu negara. Banyaklah. Sehingga diperlukan kendaraan. Memang harganya mahal, kalau lihat di media Rp 1,9 miliar. Kalau lihat harganya terlalu tinggi sih, tapi sudah dibeli. Yang penting tidak boleh jadi milik sendiri, karena ini mobil pemerintah, mobil rakyat," tegas Dimyati.
from Berita Tanpa Bumbu https://ift.tt/2Uwommd
0 Komentar Suami Bupati Pandeglang: Mobil Mewah Rp1,9 Miliar Itu Milik Rakyat
Post a Comment