loading...
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, cuitan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief soal isu tujuh kontainer surat suara yang tercoblos di Tanjung Priok bukan menyebar hoax. Ia malah meminta agar demokrasi tak dinodai dengan kriminalisasi.
Fadli menekankan cuitan Andi hanya untuk meminta klarifikasi agar tak menjadi fitnah. Cuitan Andi menurutnya harus dibaca dengan jernih.
"Apa yang dicuit saudara Andi Arief itu sama sekali bukan menyebar hoax. Coba dibaca dengan jernih, dia hanya meminta klarifikasi, dia hanya meminta itu dicek. Jadi, janganlah demokrasi kita dinodai dengan kriminalisasi," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin, 7 Januari 2018.
Fahri mengatakan kalau demokrasi dinodai dengan kriminalisasi, maka tidak usah lagi ada pemilu. Ia mempertanyakan orang yang berbeda pendapat malah ingin dikriminalisasi. Menurutnya, hukum jangan diseret-seret ke ranah politik.
"Kan menjadikan hukum sebagai alat politik. Ini kan masyarakat kita sudah masyarakat yang melek, khususnya hal-hal seperti ini. Saya kira ditertawakan oleh seluruh dunia kalau hal-hal kayak itu saja dikatakan (cuitan Andi) di negara demokrasi kayak begini," jelas Fadli.
Kemudian, ia mengingatkan dalam pemilu ini sebaiknya bisa menerima perbedaan sebagai warna demokrasi. "Ya memang harus berbeda pendapat. Kalau semuanya mau satu pendapat, semuanya mau senada ya bukan demokrasi namanya," kata Fadli.
Viva
Fadli menekankan cuitan Andi hanya untuk meminta klarifikasi agar tak menjadi fitnah. Cuitan Andi menurutnya harus dibaca dengan jernih.
"Apa yang dicuit saudara Andi Arief itu sama sekali bukan menyebar hoax. Coba dibaca dengan jernih, dia hanya meminta klarifikasi, dia hanya meminta itu dicek. Jadi, janganlah demokrasi kita dinodai dengan kriminalisasi," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin, 7 Januari 2018.
Fahri mengatakan kalau demokrasi dinodai dengan kriminalisasi, maka tidak usah lagi ada pemilu. Ia mempertanyakan orang yang berbeda pendapat malah ingin dikriminalisasi. Menurutnya, hukum jangan diseret-seret ke ranah politik.
"Kan menjadikan hukum sebagai alat politik. Ini kan masyarakat kita sudah masyarakat yang melek, khususnya hal-hal seperti ini. Saya kira ditertawakan oleh seluruh dunia kalau hal-hal kayak itu saja dikatakan (cuitan Andi) di negara demokrasi kayak begini," jelas Fadli.
Kemudian, ia mengingatkan dalam pemilu ini sebaiknya bisa menerima perbedaan sebagai warna demokrasi. "Ya memang harus berbeda pendapat. Kalau semuanya mau satu pendapat, semuanya mau senada ya bukan demokrasi namanya," kata Fadli.
Viva


0 Komentar Kritik Pemerintahan Jokowi, Fadli Zon: Saya Kira Ditertawakan oleh Seluruh Dunia
Post a Comment