loading...
Ketua Dewan Pembina Bravo 5 Pusat Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh emak-emak di Karawang, Jawa Barat hanya fitnah. Luhut memastikan, pernyataan seperti tidak akan ada azan dan dilegalkannya pernikahan sejenis jika Jokowi kembali memimpin adalah tudingan yang tidak benar. Menurutnya, kampanye semacam itu tidak seharusnya dilakukan.
"Itu fitnah, ngarang itu karena kepanikan, fitnah terus," ungkap Luhut kepada JawaPos.com usai menghadiri deklarasi dan pelantikan pengurus Bravo 5 Solo Raya di Gedung Bathari, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Senin (25/2).
Luhut melanjutkan, yang disampaikan oleh emak-emak itu yang merupakan pendukung dari kubu 02 dua itu tidaklah benar. Dia lantas mencontohkan tentang sosok ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomiharjo yang turut hadir dalam deklarasi.
Bahwasanya, Sudjiatmi tampil dengan busana muslim. Mengenakan hijab dan mengenakan pakaian yang sangat rapi. Oleh karenanya, tindakan para emak itu sebagai bentuk kampanye yang tidak bagus. "Tadi Ibu Noto (panggilan Sudjiatmi) juga hadir, dia seorang muslim yang baik. Lihat penampilan beliau. Itu (kampanye) tidak bagus, tidak benar," imbuhnya. Luhut pun mengaku tidak ingin terlalu ambil pusing dengan kejadian tersebut.
Selama ini kubu 01, tidak pernah melakukan kampanye hitam, penyebaran berita bohong apalagi berita fitnah. Sekadar diketahui, belum lama ini ada tiga orang perempuan di Karawang yang mendatangi rumah warga dan membujuk warga agar tidak memilih Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dalam bujukan tersebut, ketiga perempuan itu juga menyampaikan hal-hal yang akan terjadi jika Jokowi kembali terpilih menjadi presiden. Seperti tidak ada lagi suara azan dan akan dilegalkannya pernikahan sejenis. Video berunsur kampanye hitam itu langsung viral. Atas kejadian tersebut, Polres Karawang berhasil mengamankan ketiga perempuan yang diduga telah melakukan tindak pidana pemilu itu.
SUMBER
from BERITA POLITIK TERLENGKAP https://ift.tt/2ID3Qi9
"Itu fitnah, ngarang itu karena kepanikan, fitnah terus," ungkap Luhut kepada JawaPos.com usai menghadiri deklarasi dan pelantikan pengurus Bravo 5 Solo Raya di Gedung Bathari, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Senin (25/2).
Luhut melanjutkan, yang disampaikan oleh emak-emak itu yang merupakan pendukung dari kubu 02 dua itu tidaklah benar. Dia lantas mencontohkan tentang sosok ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomiharjo yang turut hadir dalam deklarasi.
Bahwasanya, Sudjiatmi tampil dengan busana muslim. Mengenakan hijab dan mengenakan pakaian yang sangat rapi. Oleh karenanya, tindakan para emak itu sebagai bentuk kampanye yang tidak bagus. "Tadi Ibu Noto (panggilan Sudjiatmi) juga hadir, dia seorang muslim yang baik. Lihat penampilan beliau. Itu (kampanye) tidak bagus, tidak benar," imbuhnya. Luhut pun mengaku tidak ingin terlalu ambil pusing dengan kejadian tersebut.
Selama ini kubu 01, tidak pernah melakukan kampanye hitam, penyebaran berita bohong apalagi berita fitnah. Sekadar diketahui, belum lama ini ada tiga orang perempuan di Karawang yang mendatangi rumah warga dan membujuk warga agar tidak memilih Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dalam bujukan tersebut, ketiga perempuan itu juga menyampaikan hal-hal yang akan terjadi jika Jokowi kembali terpilih menjadi presiden. Seperti tidak ada lagi suara azan dan akan dilegalkannya pernikahan sejenis. Video berunsur kampanye hitam itu langsung viral. Atas kejadian tersebut, Polres Karawang berhasil mengamankan ketiga perempuan yang diduga telah melakukan tindak pidana pemilu itu.
SUMBER
from BERITA POLITIK TERLENGKAP https://ift.tt/2ID3Qi9
0 Komentar Soal Emak-emak di Karawang, Luhut: Itu Karena Kepanikan, Fitnah Terus
Post a Comment