loading...
Menurut hasil lembaga survei yang terbaru, Jokowi-Maruf meninggalkan Prabowo-Sandi dengan selisih yang sangat jauh, yaitu 22,8 persen.
BPN Prabowo-Sandi menganggap bahwa hasil survei itu tak memberikan kenyataan publik.
"Aneh. Tidak sesuai dengan realitas yang ada," ucap juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Suhud Alynudin.
Suhud mengatakan bahwa kampanye dari Presiden Jokowi belakangan selalu kelihatan sepi, sedangkan Prabowo-Sandi selalu ramai.
"Kampanye Jokowi sepi peminat. Sementara kampanye Pak Prabowo dan Pak Sandi selalu disambut antusias oleh masyarakat," ungkapnya.
Ia kemudian mengatakan kalau hasil survei dari PolMark Indonesia mengukuhkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo yang berbeda tak begitu jauh.
"Survei yang dilakukan oleh PolMark yang menyebutkan elektabilitas Pak Jokowi terpuruk di kisaran 40%, dengan jarak yang tak terlampau jauh dengan elektabilitas Pak Prabowo. Sementara swing voters masih sekitar 30%," terangnya.
"Bahkan di survei internal kami, pasangan Prabowo-Sandi sudah unggul tipis. Kemungkinan akan semakin besar selisihnya saat pencoblosan," sambung Suhud.
Ia mengatakan bahwa elektabilitas Jokowi masih sangat rawan.
"Elektabilitas Pak Jokowi hingga sebulan jelang pencoblosan masih di angka yg sangat rawan. Dan kami yakin akan berbalik saat pencoblosan dimana mayoritas swing voters akan memilih Pak Prabowo-Sandi," terang Suhud.
from Berita Tanpa Bumbu https://ift.tt/2EPNTju
BPN Prabowo-Sandi menganggap bahwa hasil survei itu tak memberikan kenyataan publik.
"Aneh. Tidak sesuai dengan realitas yang ada," ucap juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Suhud Alynudin.
Suhud mengatakan bahwa kampanye dari Presiden Jokowi belakangan selalu kelihatan sepi, sedangkan Prabowo-Sandi selalu ramai.
"Kampanye Jokowi sepi peminat. Sementara kampanye Pak Prabowo dan Pak Sandi selalu disambut antusias oleh masyarakat," ungkapnya.
Ia kemudian mengatakan kalau hasil survei dari PolMark Indonesia mengukuhkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo yang berbeda tak begitu jauh.
"Survei yang dilakukan oleh PolMark yang menyebutkan elektabilitas Pak Jokowi terpuruk di kisaran 40%, dengan jarak yang tak terlampau jauh dengan elektabilitas Pak Prabowo. Sementara swing voters masih sekitar 30%," terangnya.
"Bahkan di survei internal kami, pasangan Prabowo-Sandi sudah unggul tipis. Kemungkinan akan semakin besar selisihnya saat pencoblosan," sambung Suhud.
Ia mengatakan bahwa elektabilitas Jokowi masih sangat rawan.
"Elektabilitas Pak Jokowi hingga sebulan jelang pencoblosan masih di angka yg sangat rawan. Dan kami yakin akan berbalik saat pencoblosan dimana mayoritas swing voters akan memilih Pak Prabowo-Sandi," terang Suhud.
from Berita Tanpa Bumbu https://ift.tt/2EPNTju
0 Komentar Kalah Telak di Survei Terbaru, BPN: Peserta Kampanye Prabowo-Sandi Selalu Ramai
Post a Comment