loading...
Program sumur resapan atau drainase vertikal yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak efektif. Buktinya, selama dua hari terakhir beberapa wilayah Ibu Kota terpantau masih banyak genangan.
KETUA Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, program sumur resapan (Drainase Vertikal) yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak efektif.
Pasalnya, selama dua hari terakhir beberapa wilayah Ibu Kota terpantau masih banyak genangan.
Padahal pihak Pemprov DKI mengklaim dengan adanya Drainase Vertikal bakal menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
"Ya belum efektif lah, karena faktanya masih banjir kok," ujar Gembong saat dihubungi, Rabu (6/3/2019).
Sebelumnya, Pemprov DKI pada November 2018 sudah mewacakan membangun Drainase Vertikal sebanyak 1.333 di seluruh wilayah DKI Jakarta agar tak terjadi genangan atau banjir lagi dititik-titik yang memang rawan.
Namun sayangnya Anies maupun Dinas terkait, yakni Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta tak bersedia memberi tahu lokasi di mana saja Drainase Vertikal dibuat.
Bahkan Gembong juga merasa heran dengan program ini, sebab pihak DPRD DKI tak dilibatkan dalam penentuan lokasi-lokasi tersebut.
"Itu tempatnya kita tidak tahu," kata Gembong.
Gembong Warsono pun menilai Anies tak serius menjalankan program penanganan banjir di Ibu Kota.
Sebab, program naturalisasi sungai yang juga disebut sebagai upaya penangan banjir di Jakarta tak menampakan hasil hingga saat ini.
Gembong Warsono mengatakan, sampai dengan hari ini (sumur resapan) belum menampakkan hasil.
Yang kedua soal konsep naturalisasi, sampai hari ini pun juga belum ada hasil kan.
"Jadi konsep penanganan banjir menurut kami belum menunjukkan hasil yang positif," ucap Gembong Warsono.
Tanggapan Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mau banyak berkomentar saat ditanya soal banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta pada Selasa (5/3/2019) pagi. Dia justru meminta wartawan untuk mengecek jumlah RT yang tergenang banjir dan durasi banjir yang berlangsung di sejumlah wilayah itu.
"Saya berharap teman-teman yang menulis, melihat jumlah RT-nya berapa, durasinya berapa lama, karena sensasinya enggak sebanding dengan kondisinya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019). Anies juga tidak mau menjawab soal rencana normalisasi atau naturalisasi sungai yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta guna mencegah terjadinya banjir di Ibu Kota.
"Nanti deh itu, sudah terlalu sering," kata Anies. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo mengatakan, BPBD masih memverifikasi data banjir dan genangan yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta pada Selasa pagi.
"Sedang diverifikasi dan di-cross check dulu di lapangan, berapa lama tergenang dan berapa ketinggiannya. Jadi, mohon maaf dulu ya," ucap Subejo melalui pesan singkat. Sebelumnya diberitakan, Kali Bukit Gading Raya (BGR) di kawasan Kelapa Gading meluap pada Selasa dini hari imbas hujan deras yang mengguyur sejak tengah malam. Luapan Kali BGR menyebabkan genangan dengan ketinggian bervariasi di dua ruas jalan, yaitu Jalan Boulevard Barat Raya dan Jalan Raya Gading Kirana. Pantauan Kompas.com pada Selasa pagi, tinggi air di Jalan Raya Gading Kirana mencapai 20 sentimeter. Kemudian, genangan di Jalan Boulevard Barat Raya tampak terkonsentrasi di area parkir ruko-ruko yang memang berbentuk cekung.
Kedalaman air di sana mencapai 20 sentimeter, sementara ketinggian genangan air di jalur kendaraan Jalan Boulevard Barat sekitar 5 sentimeter. Banjir juga terjadi di sepanjang jalan kompleks Green Garden, Kedoya Utara, Jakarta Barat.
Pantauan Kompas.com pukul 09.20, banjir juga mencapai perempatan Jalan Panjang di depan kompleks Green Garden. Ketinggian banjir 30-40 sentimeter. Kawasan depan ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, juga banjir setinggi 30-40 sentimeter akibat hujan deras sejak Selasa dini hari. Pantauan Kompas.com pukul 08.49, air tergenang di sisi jalan dari Kota Tua mengarah ke Gunung Sahari. Kawasan Grosir Tekstil di samping ITC Mangga Dua juga ikut terendam banjir. Pantauan di lokasi sejak pukul 09.25, ketinggian air di kawasan ruko 30-50 sentimeter.
https://ift.tt/2EQZaBs
https://ift.tt/2VFWs7l
from Berita Tanpa Bumbu https://ift.tt/2EQ4F36
KETUA Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, program sumur resapan (Drainase Vertikal) yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak efektif.
Pasalnya, selama dua hari terakhir beberapa wilayah Ibu Kota terpantau masih banyak genangan.
Padahal pihak Pemprov DKI mengklaim dengan adanya Drainase Vertikal bakal menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
"Ya belum efektif lah, karena faktanya masih banjir kok," ujar Gembong saat dihubungi, Rabu (6/3/2019).
Sebelumnya, Pemprov DKI pada November 2018 sudah mewacakan membangun Drainase Vertikal sebanyak 1.333 di seluruh wilayah DKI Jakarta agar tak terjadi genangan atau banjir lagi dititik-titik yang memang rawan.
Namun sayangnya Anies maupun Dinas terkait, yakni Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta tak bersedia memberi tahu lokasi di mana saja Drainase Vertikal dibuat.
Bahkan Gembong juga merasa heran dengan program ini, sebab pihak DPRD DKI tak dilibatkan dalam penentuan lokasi-lokasi tersebut.
"Itu tempatnya kita tidak tahu," kata Gembong.
Gembong Warsono pun menilai Anies tak serius menjalankan program penanganan banjir di Ibu Kota.
Sebab, program naturalisasi sungai yang juga disebut sebagai upaya penangan banjir di Jakarta tak menampakan hasil hingga saat ini.
Gembong Warsono mengatakan, sampai dengan hari ini (sumur resapan) belum menampakkan hasil.
Yang kedua soal konsep naturalisasi, sampai hari ini pun juga belum ada hasil kan.
"Jadi konsep penanganan banjir menurut kami belum menunjukkan hasil yang positif," ucap Gembong Warsono.
Tanggapan Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mau banyak berkomentar saat ditanya soal banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta pada Selasa (5/3/2019) pagi. Dia justru meminta wartawan untuk mengecek jumlah RT yang tergenang banjir dan durasi banjir yang berlangsung di sejumlah wilayah itu.
"Saya berharap teman-teman yang menulis, melihat jumlah RT-nya berapa, durasinya berapa lama, karena sensasinya enggak sebanding dengan kondisinya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019). Anies juga tidak mau menjawab soal rencana normalisasi atau naturalisasi sungai yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta guna mencegah terjadinya banjir di Ibu Kota.
"Nanti deh itu, sudah terlalu sering," kata Anies. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo mengatakan, BPBD masih memverifikasi data banjir dan genangan yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta pada Selasa pagi.
"Sedang diverifikasi dan di-cross check dulu di lapangan, berapa lama tergenang dan berapa ketinggiannya. Jadi, mohon maaf dulu ya," ucap Subejo melalui pesan singkat. Sebelumnya diberitakan, Kali Bukit Gading Raya (BGR) di kawasan Kelapa Gading meluap pada Selasa dini hari imbas hujan deras yang mengguyur sejak tengah malam. Luapan Kali BGR menyebabkan genangan dengan ketinggian bervariasi di dua ruas jalan, yaitu Jalan Boulevard Barat Raya dan Jalan Raya Gading Kirana. Pantauan Kompas.com pada Selasa pagi, tinggi air di Jalan Raya Gading Kirana mencapai 20 sentimeter. Kemudian, genangan di Jalan Boulevard Barat Raya tampak terkonsentrasi di area parkir ruko-ruko yang memang berbentuk cekung.
Kedalaman air di sana mencapai 20 sentimeter, sementara ketinggian genangan air di jalur kendaraan Jalan Boulevard Barat sekitar 5 sentimeter. Banjir juga terjadi di sepanjang jalan kompleks Green Garden, Kedoya Utara, Jakarta Barat.
Pantauan Kompas.com pukul 09.20, banjir juga mencapai perempatan Jalan Panjang di depan kompleks Green Garden. Ketinggian banjir 30-40 sentimeter. Kawasan depan ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, juga banjir setinggi 30-40 sentimeter akibat hujan deras sejak Selasa dini hari. Pantauan Kompas.com pukul 08.49, air tergenang di sisi jalan dari Kota Tua mengarah ke Gunung Sahari. Kawasan Grosir Tekstil di samping ITC Mangga Dua juga ikut terendam banjir. Pantauan di lokasi sejak pukul 09.25, ketinggian air di kawasan ruko 30-50 sentimeter.
https://ift.tt/2EQZaBs
https://ift.tt/2VFWs7l
from Berita Tanpa Bumbu https://ift.tt/2EQ4F36


0 Komentar Program Sumur Resapan Dianggap Gagal, Jakarta Banjir, Anies Baswedan Mengelak, Ditanya Normalisasi Ogah Jawab
Post a Comment